Bawang merah (Allium cepa L. var aggregatum) adalah tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya sebagai daun bawang. Yang paling banyak digunakan umbi bawang, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun dan tangkai bunga sebagai penyedap makanan. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah dan Asia Tenggara.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan tahap awal yang penting dalam menanam bawang merah. Pertama tanah dibalik, dibenduk bedengan dan dibiarkan kering terkena sinar matahari. Setelah kering, gumpalan tanah dipecah dan diratakan.
Informasi penting yang perlu diketahui sebelum menanam bawang merah yaitu keasaman atau pH tanah. Jika tanah asam (pH rendah) maka perlu dikapur untuk menetralkannya.
Ada tiga sisi negatif tanah asam yaitu unsur hara makro tidak tersedia dalam jumlah cukup, dan terjadi kelebihan unsur hara mikro sehingga meracuni tanaman. Tanah yang terlalu asam juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Perakaran tanaman juga kurang berkembang (hanya menyebar di dekat permukaan tanah) sehingga pertumbuhan tanaman lambat.
Dolomite Halus Panji
dengan kehalusan 100 mesh
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Sebagai pedoman sederhana, untuk tanah kering di sekitar rumah dapat diberikan kapur Dolomite Halus PANJI dengan dosis 4 ton/ha dengan cara sebagai berikut :
1. Gemburkan dan bersihkan tanah dari rumput atau gulma.
2. Areal yang akan dikapur dibagi menjadi area yang lebih kecil yaitu sekitar 250m2 dan dipasangi patok bambuuntuk tanda. Taburkan 100 kg Dolomite Halus PANJI secara
merata. Tanah dicangkul lagi dan diairi terutama bila pengapuran dilakukan musim
kemarau.
Mengapa pengapuran harus menggunakan Dolomite Halus Panji 100 mesh ?
1. Gemburkan dan bersihkan tanah dari rumput atau gulma.
2. Areal yang akan dikapur dibagi menjadi area yang lebih kecil yaitu sekitar 250m2 dan dipasangi patok bambuuntuk tanda. Taburkan 100 kg Dolomite Halus PANJI secara
merata. Tanah dicangkul lagi dan diairi terutama bila pengapuran dilakukan musim
kemarau.
Mengapa pengapuran harus menggunakan Dolomite Halus Panji 100 mesh ?
Penggunaan Dolomite Halus Panji dengan kehalusan 100 mesh dikarenakan :
1. Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman
2. Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, bilamana zat
tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada
dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk
lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
4. Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman.
Artinya dengan Kalsium (Ca) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun
memadai
5. Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat
bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi
udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap
unsur hara dari tanah
6. Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa
lemak dan minyak, serta karbohidrat.
Penggunaan Dolomite dengan tingkat kehalusan dibawah 100 mesh memperlambat proses tersebut diatas.
Pemilihan Varietas Bawang Merah
Ada banyak varietas bawang merah yang umum ditanam petani. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan varietas yang sesuai merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan beratanam bawang merah.
Varietas Bima Brebes
Varietas ini berasal dari brebes dan cocok ditanam di dataran rendah. Ciri khasnya adalah sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 25-44 cm
ü Jumlah anakan antara 7-12
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau dan berjumlah 14-50 helai
ü Agak sukar berbunga
ü Umur panen ± 60 hari setelah tanam
ü Umbi lonjong, bercincin kecil pada leher cakram dan berwarna merah muda.
ü Produksi umbi dapat mencapai 9,9 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5%
ü Tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
ü Peka terhadap penyakit busuk ujung daun (Phytophthora porri)
Varietas Kuning
Varietas ini merupakan varietas lokal brebes dan cocok ditanam di dataran rendah sampai medium pada musim kemarau. Ciri khasnya adalah sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 34-37 cm
ü Jumlah anakan antara 7-12
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau kekuningan dan berjumlah 34-47 helai
ü Berbunga alami di musim kemarau
ü Umur panen 56-66 hari setelah tanam
ü Umbi berwarna merah gelap.
ü Produksi umbi dapat mencapai 14 - 20 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5 - 22%
ü Tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
ü Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Varietas Thailand
Varietas ini berasal dari Thailand, cocok ditanam di dataran rendah dan tinggi pada musim kemarau. Karakteristiknya sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 29-41 cm
ü Jumlah anakan antara 9-17
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau dan berjumlah 34-47 helai
ü Tanaman sukar berbunga
ü Umur panen antara 59 - 65 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat dan berwarna merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 18-22 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5 - 22%
ü Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Varietas Filipina
Varietas ini berasal dari filipina, cocok ditanam di dataran rendah dan tahan terhadap hujan. Karakteristiknya sebagai berikut :
ü Umur panen ± 70 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat dan berwarna merah muda hingga merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 21 ton/ha
Klon Bawang Merah No 86
Merupakan persilangan antara lokal Cipanas dengan bawang merah bombay (red creole), cocok ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 800 m. Klon bawang merah no 86 ciri khasnya sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 38-49 cm
ü Jumlah anakan antara 6-9
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau tua dan berjumlah 18-46 helai
ü Tanaman agak sulit berbunga
ü Umur panen 65 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat, bagian leher agak besar dan berwarna merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 24 ton/ha umbi kering
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,3%
ü Kurang tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Varietas Bima Brebes
Varietas ini berasal dari brebes dan cocok ditanam di dataran rendah. Ciri khasnya adalah sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 25-44 cm
ü Jumlah anakan antara 7-12
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau dan berjumlah 14-50 helai
ü Agak sukar berbunga
ü Umur panen ± 60 hari setelah tanam
ü Umbi lonjong, bercincin kecil pada leher cakram dan berwarna merah muda.
ü Produksi umbi dapat mencapai 9,9 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5%
ü Tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
ü Peka terhadap penyakit busuk ujung daun (Phytophthora porri)
Varietas Kuning
Varietas ini merupakan varietas lokal brebes dan cocok ditanam di dataran rendah sampai medium pada musim kemarau. Ciri khasnya adalah sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 34-37 cm
ü Jumlah anakan antara 7-12
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau kekuningan dan berjumlah 34-47 helai
ü Berbunga alami di musim kemarau
ü Umur panen 56-66 hari setelah tanam
ü Umbi berwarna merah gelap.
ü Produksi umbi dapat mencapai 14 - 20 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5 - 22%
ü Tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
ü Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Varietas Thailand
Varietas ini berasal dari Thailand, cocok ditanam di dataran rendah dan tinggi pada musim kemarau. Karakteristiknya sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 29-41 cm
ü Jumlah anakan antara 9-17
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau dan berjumlah 34-47 helai
ü Tanaman sukar berbunga
ü Umur panen antara 59 - 65 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat dan berwarna merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 18-22 ton/ha
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,5 - 22%
ü Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Varietas Filipina
Varietas ini berasal dari filipina, cocok ditanam di dataran rendah dan tahan terhadap hujan. Karakteristiknya sebagai berikut :
ü Umur panen ± 70 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat dan berwarna merah muda hingga merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 21 ton/ha
Klon Bawang Merah No 86
Merupakan persilangan antara lokal Cipanas dengan bawang merah bombay (red creole), cocok ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 800 m. Klon bawang merah no 86 ciri khasnya sebagai berikut :
ü Tinggi tanaman sekitar 38-49 cm
ü Jumlah anakan antara 6-9
ü Daun tanaman berbentuk silindris berlubang, hijau tua dan berjumlah 18-46 helai
ü Tanaman agak sulit berbunga
ü Umur panen 65 hari setelah tanam
ü Umbi berbentuk bulat, bagian leher agak besar dan berwarna merah tua.
ü Produksi umbi dapat mencapai 24 ton/ha umbi kering
ü Susut bobot dari umbi basah menjadi umbi kering 21,3%
ü Kurang tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii)
Peka terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan antraknosa (Colletotrichum sp)
Penanaman Bawang Merah
Bibit bawang merah yang ditanam sebaiknya sudah disimpan minimal 45 hari sehingga telah melewati masa dormansi. Jarak tanam yang biasa digunakan adalah 20 x 20 cm atau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Pemilihan jarak tanam tergantung pada varietas. Varietas yang memiliki anakan lebih banyak dapat ditanam lebih renggang. Sebaliknya, varietas yang memiliki anakan sedikit sebaiknya ditanam rapat.
WAKTU TANAM
Waktu yang ideal untuk menanam bawang merah adalah di musim kemarau. Namun karena pertumbuhan membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan sistem irigasi yang baik. sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
Penanaman dilakukan ketika cuaca cerah. Penanaman tidak dilakukan selama masa transisi atau perubahan musim. karena sering terjadi angin saat kering. Dampak angin kering, akan membuat daun tanaman rusak dan ujung daun terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah. karena udara berkabut mungkin menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Bibit bawang merah yang ditanam sebaiknya sudah disimpan minimal 45 hari sehingga telah melewati masa dormansi. Jarak tanam yang biasa digunakan adalah 20 x 20 cm atau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Pemilihan jarak tanam tergantung pada varietas. Varietas yang memiliki anakan lebih banyak dapat ditanam lebih renggang. Sebaliknya, varietas yang memiliki anakan sedikit sebaiknya ditanam rapat.
WAKTU TANAM
Waktu yang ideal untuk menanam bawang merah adalah di musim kemarau. Namun karena pertumbuhan membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan sistem irigasi yang baik. sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
Penanaman dilakukan ketika cuaca cerah. Penanaman tidak dilakukan selama masa transisi atau perubahan musim. karena sering terjadi angin saat kering. Dampak angin kering, akan membuat daun tanaman rusak dan ujung daun terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah. karena udara berkabut mungkin menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Bibit bawang merah yang ditanam sebaiknya sudah disimpan minimal 45 hari sehingga telah melewati masa dormansi. Jarak tanam yang biasa digunakan adalah 20 x 20 cm atau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Pemilihan jarak tanam tergantung pada varietas. Varietas yang memiliki anakan lebih banyak dapat ditanam lebih renggang. Sebaliknya, varietas yang memiliki anakan sedikit sebaiknya ditanam rapat.
PENYIRAMAN DAN PENYIANGAN BAWANG
Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi dan sore hari. Penyiraman baru bisa dilakukan sekali sehari jika tanaman bawang 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah tidak boleh terlalu basah. karena hasilnya bisa menjadi tanah padat dan gangguan pertumbuhan tanaman. serta terjadinya pembusukan.
Bawang merah juga harus disiangi untuk menyingkirkan semua gulma. Penyiangan dan mencabut gulma dengan tangan atau alat-alat lain harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama saat tanaman masih berusia 2-4 minggu. menjadi penyiangan kedua dilakukan saat tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.
PEMUPUKAN
Pupuk untuk bawang dapat menggunakan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum tanam. dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama sering menggunakan pupuk kandang atau kornpos sebanyak 10-15 ton per hektar.
Tujuan memberikan pupuk alami sebelum penanaman sehingga struktur tanah tidak mudah mengembun. Selain itu, untuk menyuburkan tanah. dan untuk meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air. Sedang untuk pupuk tambahan diberikan dengan cara mengubur di tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau tabur antara barisan tanaman.
KAPUR PERTANIAN PANJI Type SE.A
dengan kehalusan 200 mesh
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Untuk mempermudah penyerapan pupuk dan membantu :proses translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman. Sebagai unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna dan penyerapan pupuk pada tanaman bawang digunakan Kapur Pertanian PANJI Type SE.A dengan kehalusan 200 mesh.
Fungsi Kapur Pertanian PANJI type SE.A berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar halus pada tanaman bawang sehingga mempermudah pernyerapan pupuk dan zat hara.
Fungsi Kapur Pertanian PANJI type SE.A berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar halus pada tanaman bawang sehingga mempermudah pernyerapan pupuk dan zat hara.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah gagal panen :
PERGUNAKAN PUPUK YANG TELAH MENDAPATKAN DAN MEMENUHI
SNI ATAU STANDAR NASIONAL INDONESIA
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.
PROSES PANEN
Karakteristik tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen setelah batang lemah atau runtuh. Hal ini biasanya terjadi pada penanaman setelah 60 sampai 90 hari, tetapi itu semua tergantung pada bidang media. Kemudian karakteristik lainnya adalah bentuk bulat yang hampir sempurna, beberapa sudah terlihat di permukaan tanah. umbi sudah berwarna merah gelap atau keunguan bawang merah dan bau khasnya.
Setelah di panen bawang merah harus di jemur dibawah sinar matahari selama seminggu atau dua minggu, sehingga buah tahan lama. Setelah bawang siap kemudian disimpan dalam karung jerat dengan suhu sekitar 30-33 ° C.
Semoga sukses dan Tuhan memberkati........
Setelah di panen bawang merah harus di jemur dibawah sinar matahari selama seminggu atau dua minggu, sehingga buah tahan lama. Setelah bawang siap kemudian disimpan dalam karung jerat dengan suhu sekitar 30-33 ° C.
Semoga sukses dan Tuhan memberkati........
Hery Sunardi / 0852 6591 8610
email : hery.sunardi@hotmail.com
Danny Liangga / 0852 0762 9988
email : dannyliangga@rocketmail.com
Deni Arisandi Siregar/ 0813 7522 9955
Tidak ada komentar:
Posting Komentar