Salah satu masalah yang biasa muncul dalam peternakan ayam adalah bau kotoran. Adakah cara yang bisa membuat kita beternak ayam dengan baik tanpa menimbulkan gangguan pada lingkungan ?
Biasanya yang menjadi masalah lingkungan pada peternakan ayam, baik pedaging maupun petelur adalah bau dari kotoran ayam yang menyengat hidung. Hal ini dapat menyebabkan polusi udara, di mana udara disekitar lokasi peternakan menjadi bausehingga tidak mengenakkan dan bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat di sekitar lokasi peternakan.
Mungkin apabila jumlah ayamnya hanya beberapa puluh ekor tidak akan seberapa baunya, tetapi bila jumlahnya ribuan ekor tentu baunya sangat menyengat. Ternyata ada suatu jalan keluar yang baik untuk memecahkan masalah itu, dan jalan keluar tersebut tidak sulit, juga tidak mahal.
Untuk menanngulangi hal tersebut kita hanya perlu menyediakan kapur Calcium Carbonate/ CaCO3 dan pasir yang kering dalam jumlah yang disesuaikan dengan luas areal peternakan ayam tersebut.
Tetapi teknik ini hanya dapat dilakukan untuk peternakan ayam dengan sistem kandang battery, dimana kandang ayam dibuat sedemikian rupa sehingga di bawah kandang terdapat celah yang cukup luas.
Sedangkan untuk sistem perkandangan yang lain teknik ini belum diketahui guna dan manfaatnya.
Setelah kita menyediakan kapur halus dan pasir kering, maka kita dapat melakukan langkah-langkah berikut :
1. Buatlah lubang di bawah kandang dengan ukuran dalamnya kurang lebih 20 cm, dengan panjang dan lebar sesuai dengan panjang dan lebar kandang. Sehingga di bawah kandang akan terdapat lubang sepanjang kandangnya.
2. Isilah lubang tersebut dengan kapur halus dan pasir yang kering dengan perbandingan 1:1 hingga seluruh seluruh lubang terisi dengan kapur dan pasir tersebut.
Karena di bawah kandang seluruhnya ada lubang yang berisi kapur dan pasir, maka tiap kotoran yang jatuh akan jatuh pada tumpukan tersebut sehingga kotoran itu akan lebih cepat mengering.
Kotoran yang bercampur dengan kapur halus dan pasir kering ini akan lebih cepat proses pengeringannya dibandingkan yang tidak tercampur dengan kapur atau pasir.
Dengan keringnya kotoran tersebut maka bau kotoran akan sirna atau tidak begitu menyengat, karena kotoran ayam yang kering baunya akan hilang atau minimal berkurang.
3. Ganti campuran kapur halus dan pasir tersebut tiap 1-2 bulan sekali, tergantung banyaknya kotoran yang telah jatuh. Tumpukan kapur dan pasir yang telah bercampur dengan kotoran ayam yang mengering tersebut dikumpulkan pada tempat khusus, karena campuran tersebut bisa dibuat pupuk kandang.
Meskipun telah menempuh langkah-langkah di atas, bukan berarti kita mengabaikan faktor-faktor lain yang harus diperhatikan dalam peternakan ayam, antara lain kebersihan kandang dan ventilasi udara dalam kandang.
Kandang yang bersih merupakan salah satu penyebab berkurangnya bau-bau lain yang bisa menyertai bau kotoran ayam. Di samping itu, dengan menjaga kebersihan kandang kita bisa mencegah timbulnya penyakit yang tidak kita inginkan.
Sedang dengan ventilasi udara yang baik dalam kandang akan menyebabkan sirkulasi udara di kandang berlangsung dengan baik, sehingga tidak ada kepengapan yang bisa menyebabkan bau tak enak dan bisa menimbulkan penyakit respirasi pada ayam.
Jadi dengan mengikuti langkah-langkah di atas kita bisa menggulangi masalah bau kotoran ayam, sehingga diharapkan dapat memperkecil pencemaran udara yang ditimbulkannya. Disamping itu, dengan mengikuti langkah-langkah tersebut kita bisa memperoleh keuntungan ganda, yaitu pertama kita mendapatkan hasil utama berupa ayam ataupun telurnya, kedua kita bisa memperoleh pupuk yang bisa kita jual sehingga menambah pemasukan. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Info & Pemasaran : 085265918610
Lokasi Pabrik & Gudang : Tanjung Morawa, Sumatera Utara
PT. PANJI WIRA SURYA MANDIRI
- LIMESTONE
- PANJI merupakan produsen Dolomite, Kapur Pertanian, Calcium Carbonate, Hydrated Lime, Quick Lime dan Clay. Lokasi Pabrik dan Gudang berada di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Info dan Pemasaran : 0852-6591-8610
Selasa, 21 Juli 2020
Senin, 06 Juli 2020
PENGELOLAAN BAU YANG DIKELUARKAN KOTORAN AYAM
PENGELOLAAN BAU YANG DIKELUARKAN KOTORAN AYAM
Bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam di akibatkan pembersihan kandang yang tidak maksimal dan berasal dari kotoran ayam
Pada peternakan ayam, kapur digunakan untuk membersihkan lantai kandang, mengeringkan, dan mengurangi bau dari kotoran ayam. Bantuan kapur utama yang dipakai adalah Calcium Carbonate (CaCO3) type MS, Dolomite Halus PANJI, Hydrated Lime dan Quick Lime
Mengurangi dampak negatif bau yang ditimbulkan dari usaha peternakan ayam dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain :
1. Kandang disterilkan menggunakan 3 jenis kapur dibawah ini :
a. Dolomite Halus GK atau Dolomite Halus PANJI yang mengandung MgO 18-23% dan
CaO +/- 30%
b. Hydrated Lime yang mengandung CaO 75%
c. Quick Lime yang mengandung CaO 95 %
Fungsi dari ketiga jenis kapur di atas adalah untuk mensterilkan kandang dari bakteri,
kuman dan telur lalat.
2. dengan membubuhkan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS, baik sebagai imbuhan
pakan maupun ditambahkan pada kotoran.
Calcium Carbonate (CaCO3) type MS digunakan untuk mengurangi pencemaran gas
amonia dan F12S pada kotoran ayam.
3. Calcium Carbonate (CaCO3) type MS yang ditambahkan ke dalam pakan untuk
mengurangi pembentukan gas amonia dan hidrogen sulfida dari kotoran ayam.
Penggunaan konsentrasi Calcium Carbonate (CaCO3) type MS memberi
kemungkinan yang besar dalam menurunkan pembentukan gas amonia dan hidrogen
sulfida.
Nilai Tambah Penggunaan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS pada Peternakan Ayam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kapur pada kotoran ayam dapat mengurangi pelepasan gas amonia dan H2S secara nyata,, pH kotoran menjadi lebih tinggi, namun masih dalam kisaran 7,77‑8,42.
Penggunaan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS pada kotoran ayam selain mengurangi pencemaran amonia ke udara juga memberikan kualitas kotoran ayam sebagai pupuk organik.
Sebagai pupuk organik dengan konsentrasi nitrogen 4,96 mg/g bobot kering atau 0,496%, masih termasuk kualitas pupuk organik yang baik.
Pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara yang beragam, akan tetapi ditetapkan suatu kesimpulan bahwa unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik atau pupuk kandang rata‑rata. 0,5% nitrogen; 0,25% P205; dan 0,5% K20.
Pupuk kandang dengan kandungan unsur hara seperti konsentrasi tersebut di atas sudah dikatakan berkualitas baik.
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610
Bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam di akibatkan pembersihan kandang yang tidak maksimal dan berasal dari kotoran ayam
Pada peternakan ayam, kapur digunakan untuk membersihkan lantai kandang, mengeringkan, dan mengurangi bau dari kotoran ayam. Bantuan kapur utama yang dipakai adalah Calcium Carbonate (CaCO3) type MS, Dolomite Halus PANJI, Hydrated Lime dan Quick Lime
Mengurangi dampak negatif bau yang ditimbulkan dari usaha peternakan ayam dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain :
1. Kandang disterilkan menggunakan 3 jenis kapur dibawah ini :
a. Dolomite Halus GK atau Dolomite Halus PANJI yang mengandung MgO 18-23% dan
CaO +/- 30%
b. Hydrated Lime yang mengandung CaO 75%
c. Quick Lime yang mengandung CaO 95 %
Fungsi dari ketiga jenis kapur di atas adalah untuk mensterilkan kandang dari bakteri,
kuman dan telur lalat.
2. dengan membubuhkan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS, baik sebagai imbuhan
pakan maupun ditambahkan pada kotoran.
Calcium Carbonate (CaCO3) type MS digunakan untuk mengurangi pencemaran gas
amonia dan F12S pada kotoran ayam.
3. Calcium Carbonate (CaCO3) type MS yang ditambahkan ke dalam pakan untuk
mengurangi pembentukan gas amonia dan hidrogen sulfida dari kotoran ayam.
Penggunaan konsentrasi Calcium Carbonate (CaCO3) type MS memberi
kemungkinan yang besar dalam menurunkan pembentukan gas amonia dan hidrogen
sulfida.
Nilai Tambah Penggunaan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS pada Peternakan Ayam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kapur pada kotoran ayam dapat mengurangi pelepasan gas amonia dan H2S secara nyata,, pH kotoran menjadi lebih tinggi, namun masih dalam kisaran 7,77‑8,42.
Penggunaan Calcium Carbonate (CaCO3) type MS pada kotoran ayam selain mengurangi pencemaran amonia ke udara juga memberikan kualitas kotoran ayam sebagai pupuk organik.
Sebagai pupuk organik dengan konsentrasi nitrogen 4,96 mg/g bobot kering atau 0,496%, masih termasuk kualitas pupuk organik yang baik.
Pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara yang beragam, akan tetapi ditetapkan suatu kesimpulan bahwa unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik atau pupuk kandang rata‑rata. 0,5% nitrogen; 0,25% P205; dan 0,5% K20.
Pupuk kandang dengan kandungan unsur hara seperti konsentrasi tersebut di atas sudah dikatakan berkualitas baik.
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610
Label:
CaCO3,
Calcium Hidroksida,
CaO,
Dolomit,
Dolomit Halus,
HDL,
Hydratedlime,
Kalsium,
kalsium karbonat,
Kapur,
Kapur Api,
Kapur Padam,
Kapur Pasif,
Kapur Pertanian,
Kapur Tohor,
MgO,
Quicklime
Langganan:
Postingan (Atom)