Fungsi Utama Magnesium (Mg)
Sebelum melangkah ke permasalahan kekurangan Magnesium (Mg), sangat manusiawi kiranya kalau kita memahami dulu peran atau fungsi dari Magnesium (Mg) itu sendiri untuk tanaman.
Fungsi Dolomite yang diberikan kedalam tanah adalah :
1. Menaikankan pH tanah
2. Menurunkan kelarutan Al
3. Meningkatkan kandungan unsur hara Ca dan Mg.
4. Memperbaiki tekstur, struktur dan memantapkan agregat tanah
5. Menurunkan tingkat bahaya erosi karena agregat tanah yang mantap
6. Memperbaiki sifat biologi tanah seperti aktivitas mikro organism.
7. Mematikan bakteri atau organisma yang merugikan tanaman
8. Menetralisir sisa-sisa zat yang merugikan tanaman akibat pemupukan yang berlebihan dan penggunaan pestisida yang berlebihan
9. Mengembalikan zat hara yang dibutuhkan tanaman
Gejala Umum Kekurangan Magnesium (Mg)
Kekurangan Magnesium (Mg), seperti halnya kekurangan unsur hara lainnya, berpengaruh pada perolehan hasil panen. Kekurangan Magnesium (Mg) juga menyebabkan tanaman lebih rentan dan lemah terhadap serangan penyakit.
Karena magnesium selalu bergerak di dalam jaringan tanaman, gejala defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) muncul pertama kali pada daun yang lebih rendah atau daun lebih tua.
Gejala pertama kekurangan Magnesium (Mg) adalah
1. Daun pucat, kemudian kekuningan, klorosis antar vena (urat daun).
2. Urat-urat daun mungkin masih hijau namun bagian-bagian di sekitarnya menjadi menguning
3. Pada beberapa jenis tanaman, kekurangan Magnesium (Mg) memunculkan bintik-bintik kemerahan atau ungu pada daun. Meskipun begitu, ekspresi gejala kekurangan Magnesium (Mg) sangat bergantung pada intensitas cahaya yang diserap oleh daun.
4. Tanaman yang kurang tersinari cahaya matahari akan menunjukkan gejala defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) yang lebih parah.
Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Magnesium (Mg)
Lantas, kenapa bisa sampai terjadi defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg)? Apa sih penyebabnya?
Padahal mungkin sahabat Tani sudah melakukan penaburan cukup banyak bahan yang mengandung Magnesium (Mg) ke lahan, katakanlah dolomit. Kenapa masih kekurangan Magnesium (Mg)?
Defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) sebetulnya bukan semata rendahnya kandungan Magnesium (Mg) di dalam tanah atau minimnya kita memberi suplai Magnesium (Mg) ke media tanam/tanah, namun di sana juga ada sejumlah faktor yang mempengaruhi ketersediaan Magnesium (Mg) yang bisa diserap oleh tanaman.
Faktor-faktor tersebut yang paling dominan adalah:
1. pH tanah yang rendah atau kondisi tanah asam – pH tanah yang rendah diketahui memicu kekurangan Magnesium (Mg) karena ketersediaan Magnesium (Mg) menurun, dan sebaliknya pH tanah yang tinggi meningkatkan ketersediaan Magnesium (Mg).
2. Rasio Magnesium (Mg) : Mangan (Mn) di dalam tanah yang tidak ideal.
Ketahuilah bahwa saat Mangan (Mn) ketersediaannya cukup tinggi di dalam tanah, kondisi ini dapat langsung mengurangi penyerapan Magnesium (Mg) oleh tanaman, maka terjadilah defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg).
Kompetisi kation – Tanah dengan tingkat Kalium (K) atau Kalsium (Ca) tinggi biasanya akan memberikan sedikit Mg pada tanaman
3. Aplikasi kation yang tinggi: tingkat aplikasi yang tinggi kation lainnya, terutama K, dapat mengurangi penyerapan Magnesium (Mg). Kasus ini paling umum terjadi pada rumput dan jagung.
4. Suhu tanah yang rendah.
Solusi Saat Kekurangan Magnesium (Mg)
Defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) jelas merupakan gangguan yang merugikan tanaman, dan kasus ini paling sering terjadi pada tanah dengan keasaman yang kuat, atau tanah berpasir di mana Magnesium (Mg) dapat dengan mudah tercuci oleh air. Magnesium (Mg) merupakan nutrisi makro penting yang ditemukan sekitar 0,2-0,4% bahan kering dan diperlukan untuk terciptanya pertumbuhan tanaman yang normal.
Sekarang, bagaimana solusinya saat sahabat Tani menemukan gejala defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) pada tanaman budidayanya?
Tidak usah panik, karena tanaman dengan defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) dapat kita perbaiki dengan beberapa usaha, yakni:
1. Lakukan pengapuran lahan dengan baik dan benar menggunakan Dolomite PANJI yang memiliki tingkat kehalusan 100 Mesh.
Pengapuran Dolomite Halus PANJI dilakukan sesuai dengan kebutuhan pH tanah.
2. Lakukan pemeriksaan keasaman tanah atau pH tanah.
Mengapa harus menggunakan dolomite dengan kehalusan 100 mesh ?
Dengan menggunakan dolomite dengan kehalusan 100 mesh mempercepat terserapnya dolomite ke dalam tanah dan mempercepat reaksi dolomite di dalam tanah.
Catatan : Mesh adalah ukuran dari jumlah lubang suatu jaring atau kasa pada luasan 1 inch persegi jaring/kasa yang bisa dilalui oleh material padat. Mesh 20 memilki arti terdapat 20 lubang pada bidang jaring/kasa seluas 1 inch, demikian seterusnya. Ukuran mesh banyak digunakan pada proses penepungan atau penghalusan suatu bahan padatan, yang sebelum dihaluskan memiliki ukuran yang lebih besar. Pabrik semen, tepung makanan, industri metalurgi, dan pabrik powder kosmetik, menggunakan ukuran mesh dalam proses produksi nya
Mudah-mudahan ulasan saya ini bermanfaat bagi sahabat Tani.
Semoga sukses.
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610
Tidak ada komentar:
Posting Komentar