Cara Budidaya Jamur Tiram dengan Media Tanam Serbuk Kayu
Hasil Budidaya Jamur Tiram
Jamur Tiram adalah jamur untuk pangan yang sekarang ini banyak dibudidayakan masyarakat, dengan ciri – ciri tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram mengandung protein, air,kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Untuk budidaya jamur tiram dapat menggunakan serbuk kayu (serbuk gergaji) sebagai media tanam. Kelebihan penggunaan serbuk kayu ini antara lain mudah diperoleh dalam bentuk limbah sehingga harganya relatif murah, mudah dicampur dengan bahan-bahan lain pelengkap nutrisi, serta mudah dibentuk dan dikondisikan. Selain itu,serbuk kayu digunakan sebagai tempat tumbuh jamur mengandung karbohidrat, serat lignin, dan lain-lain. Dari kandungan kayu tersebut ada yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, tetapi ada pula yang menghambat. Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh karena itu serbuk kayu yang digunakan untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain. Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak mengandung minyak ataupun getah.
Berikut Proses Budidaya Jamur Tiram:
1. Sediakan tempat untuk Budidaya Jamur Tiram
Kumbung jamur atau ruangan khusus untuk mengatur suhu panas dan dingin
Rak Jamur
2. Siapkan media tanam jamur tiram
Komposisi I
Serbuk gergaji : 100kg
Bekatul : 10kg
Tepung Jagung : 0.5kg
Air Sumur : 45-60% volume
TSP : 0.5kg
Gipsum : 0.5kg
Calcium Carbonate (CaCO3) Tipe S.E.K. merek GK : 0,5kg
Komposisi II
Serbuk gergaji : 30krg
Bekatul : 45kg
Tapioka : 15kg
Air Sumur : 45-60% volume
Calcium Carbonate (CaCO3) Tipe S.E.K. merek GK : 12kg
Serbuk gergaji : 100kg
Bekatul : 10kg
Tepung Jagung : 0.5kg
Air Sumur : 45-60% volume
TSP : 0.5kg
Gipsum : 0.5kg
Calcium Carbonate (CaCO3) Tipe S.E.K. merek GK : 0,5kg
Komposisi II
Serbuk gergaji : 30krg
Bekatul : 45kg
Tapioka : 15kg
Air Sumur : 45-60% volume
Calcium Carbonate (CaCO3) Tipe S.E.K. merek GK : 12kg
3. Peralatan dan perlengkapan yang perlu disiapkan:
Perlengkapan :
Kantong plastik tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm)
Karet pengikat
Potongan kertas koran
Potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm).
Peralatan :
Alat pengaduk bibit ( Spatula, semacam sekop atau cangkul )
Alat sterilisasi : drum perebus dengan tutup dan sarangan, sumber panas (kompor
minyak/ briket batu bara)
4. Pengomposan Serbuk Kayu
Pengomposan dalam proses budidaya jamur tiram adalah proses pelapukan bahan yang
dilakukan dengan cara menimbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupnya
dengan plastik. Proses pengomposan memerlukan waktu 15 hari dengan tahapan:
Serbuk kayu yang benar – benar kering direndam dengan air bersih didalam tempat
selam 1 malam.
Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan kapur beserta bekatul dan
diaduk sampai rata, biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.
Selanjutnnya tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan
selama 5 hari
Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. biarkan lagi tumpukan itu selama 5 hari.
5. Proses Pembungkusan
Tahap selanjutnya Pembungkusan dengan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan, cara pembungkusannya yaitu;
Masukan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat)
Bahan – bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukan ke dalam kantong
plastik. kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya dilipat kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.
Kantong plastik diisi kurang lebih 3/4 bagian, kemudian yang 1/4 bagiannya dilipat
kedalam.
Letakan kantong plastik yang telah diisi (polibek) dengan posisi terbalik yaitu bagian yang dilipat kedalam ditempatkan dibawah.
6. Proses Sterilisasi
Budidaya jamur tiram tak lepas dengan yang namannya proses sterilisasi media, sebab media yang digunakan harus dalam keadaan bersih dari microbia pathogen seperti bakteri dan jamur.
Berikut cara seterilisasi media:
Siapkan alat drum perebus
Masukan dulu sepatula yang akan digunakan untuk menyebarkan bibit agar tidak
merepotkan saat seterilisasi alat
Sepatula sebaiknya dibungkus dengan plastik dan ditutup agar lebih aman
Masukkan dan tata media dalam drum pemanas untuk proses sterilisasi (sarangan
diletakan kira – kira 1/3 bagian drum dari bawah. isi drum dengan air bersih kira – kira
1/4 bagian drum)
Panaskan media hingga suhunya mencapai 90 deracat dan biarkan selam 8 – 9 jam
Biarkan drum tetap tertutup untuk menghindari penguapan air pada tepi plastik.
7. Inokulasi/ Penanaman Bibit
Inokulasi adalahkegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah
disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian ambil dan
ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/ sendok bibit sekitar 3
sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas.
Pemilihan bibit jamur tiram yang baik:
Varitas unggul
Umur bibit optimal 45 – 60 hari
Warna bibit merata
Tidak terkontaminasi
Cara Penanaman bibit jamur adalah sebagai berikut:
Cuci tanggan dengan sabun anti kuman dan semprot dengan alkohol 70% untuk
meminimalisir kontaminan
Angkat dan keluarkan sepatula dari plastik
Buka tutup wadah bibit dan aduk dengan sepatula yang sudah seteril
Buka kapas di mulut plastik dan masukkan bibit setelah itu tutup kembali dengan kapas
Pasang kembali tutup media
Bibit siap di inkubasi
8. Proses selanjutnya Inkubasi
Inkubasi jamur tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan
kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata,
biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari dengan suhu optimal
22 – 28 derajat celsius.
Berikut adalah cara inkubasi:
Letakkan media yang sudah di beri bibit pada rak penyimpanan.
Lama inkubasi kurang lebih 40 hari dengan suhu optimal 22 hingga 28 derajat celsius.
8. Pemeliharaan
Selama masa pemeliharaan penutup baglog sebaiknya sedikit di buka
Usahan ventilias udaranya lancar agar dapat mensuplai oksigen dengan baik
Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat tengah hari untuk mempertahankan kelembaban udara. Dalam budidaya jamur tiram putih yang perlu di perhatikan adalah kelembaban. namun, harus berhati – hati karena semakin lembab lingkungannya
semakin memicu terjadinya kontaminan. Oleh sebab itu jika budidaya jamur tiram putih
dilakukan di tempat yang lembab sebaiknya kadar nutrisinya dikurangi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyakit.
9. Masa Panen
Jamur tiram putih sudah bisa di panen jika badan jamur sudah tumbuh besar dan lebar.
Untuk pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahaankan
kesegaran dan mempermudah pemasaran.
MARKETING & INFO :
Hery Sunardi / 0852 6591 8610
email : hery.sunardi@hotmail.com
Danny Liangga / 0852 0762 9988
email : dannyliangga@rocketmail.com
Deni Alisandi Siregar/ 0813 7522 9955
Tidak ada komentar:
Posting Komentar