PT. PANJI WIRA SURYA MANDIRI

PANJI merupakan produsen Dolomite, Kapur Pertanian, Calcium Carbonate, Hydrated Lime, Quick Lime dan Clay. Lokasi Pabrik dan Gudang berada di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Info dan Pemasaran : 0852-6591-8610

Senin, 18 April 2016

Pemupukan Lahan Kelapa Sawit

PEMUPUKANTujuan dari pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM) diarahkan untuk produksi buah. Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan menyebarkan pupuk secara merata di dalam piringan.

A. PERANAN UNSUR HARANitrogen
• Penyusunan protein, klorofil dan berperanan terhadap fotosintesa• Kekurangan 
  Nitrogen menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan   menghambat 
  pertumbuhan.• Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan 
  terhadap   penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan berkurangnya 
  buah jadi.


  Defisiensi N
• Defisiensi N - drainase buruk• Defisiensi Cu - ujung daun kering• Penyebab   
  defisiensi Nitrogen : Terhambatnya mineralisasi Nitrogen, aplikasi    bahan 
  organik dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang,    pemupukan 
  Nitrogen tidak efektif.• Upaya : Aplikasi secara merata di piringan,Tambah Urea 
  pada tanaman   kelapa sawit, aplikasi Nitrogen pada kondisi tanah lembab, 
  kendalikan   gulma.


Phosphor
• Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang perkembangan   
  akar serta memperbaiki mutu buah• Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan 
  tanaman tumbuh kerdil, pelepah    memendek dan batang meruncing.• Indikasi 
  kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit       tumbuh dengan 
  bintil akar yang sedikit.• Penyebab defisiensi P : P tanah rendah ( < 15 ppm ), 
 Top Soil tererosi,    kurangnya pupuk P dan kemasaman tanah tinggi.• Upaya : 
  Aplikasi P dipinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan    status P 
  tanah, dan perbaiki kemasaman tanah.


Kalium
• Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan   ketahanan 
  terhadap penyakit serta jumlah dan ukuran tandan.• Kekurangan K 
  menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun   tua kering dan 
  mati.• Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti 
  Ganoderma.• Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio 
  minyak   terhadap tandan menurun.• Penyebab kekurangan K : K didalam tanah 
  rendah, kurangnya pupuk K,   kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan 
  tukar kation rendah.• Upaya : Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa 
  sawit, perbaiki    kemampuan tukar kation tanah dan aplikasi pupuk K pada 
  pinggir piringan.

Defisiensi K - Bercak oranye (Confluent Orange Spotting)

Magnesium ( Mg )
• Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman, maupun   
  pengaktifan enzim.• Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau 
  kekuningan pada    sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu 
  kering.• Penyebab defisiensi Mg : Rendahnya Mg didalam tanah, kurangnya 
  aplikasi   Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi ( > 
  3.500   mm/tahun ), tekstur pasir dengan top soil tipis.• Upaya : Rasio Ca/Mg 
  dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2,     aplikasi tandan kelapa sawit, 
  gunakan Dolomite Halus PANJI jika    kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada 
  pinggir piringan.

Defisiensi Mg - Sisi daun yang terkena sinar matahari menguning.

• Defisiensi Cu - Ujung anak daun nekrosis• Tumbuh kerdilTembaga ( Cu )• 
  Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.• Kekurangan Cu  
  menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow.• Jaringan klorosis 
  hijau pucat - kekuningan muncul ditengah anak daun    muda. Bercak kuning 
  berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek,   kuning pucat kemudian 
  mati.• Penyebab defisiensi Cu : Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau 
  pasir,    tingginya aplikasi Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.• Upaya : 
  Perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.


 Boron
• Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam   
  nukleat dan protein.• Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal,   rapuh dan   berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga 
  bagian   atas tanaman terlihat merata.• Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya 
  B tanah, tingginya aplikasi N, K dan    Ca.• Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 
  kg/pohon/tahun pada pangkal batang. Pelepah memendek, Malformasi anak 
  daun, Daun mengkerut

B. JENIS DAN SIFAT PUPUK

Sumber Hara:
1. Tanah

2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, 
    Limbah     cair dan kacangan penutup tanah.

3. Pupuk An-Organik : Tunggal, 
    Campur, Majemuk, Majemuk khusus

   Pupuk An-Organik

1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak 
   terlalu mahal per kg    hara, mahal dibiaya kerja, mudah diberikan sesuai 
   rekomendasi.
2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara 
   manual, sekali  aplikasi, tidak semua pupuk dapat dicampur, keseragaman 
   campuran  beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga 
   per kg hara mahal, sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, 
   sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
4. Pupuk Majemuk Khusus : 
   Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet 
   atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal    dibandingkan pupuk lainnya, 
   efektivitas masih perlu diuji.

   Sifat PupukSifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk 
   hendaknya  mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah 
   ada.

C. Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
• Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi   
  penutup tanah, kondisi visual tanaman.• Waktu pemupukan ditentukan 
  berdasarkan jadual, umur tanaman.• Pada waktu satu bulan, ZA ditebar dari 
  pangkal batang hingga 30 – 40 Cm.• Setelah itu ZA, Dolomite Halus PANJI, 
  MOP dan Kieserit ditaburkan   merata hingga batas lebar tajuk.• Boron 
  ditebarkan diketiak pelepah daun• ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam 
  selang waktuyang berdekatan.• 
  Dolomite Halus PANJI  tidak boleh dicampur dengan ZA.    
  Dolomite Halus PANJI dianjurkan diberikan lebih dulu dibanding  pupuk   
  lainnya jika curah hujan > 60 mm.• 
  Jarak waktu pemberian Dolomite  Halus PANJI dengan ZA minimal 
  2 minggu.• 
  Pupuk MOP tidak dapat diganti  dengan Abu Janjang Kelapa Sawit.


Dolomite Halus Panji SNI

D. Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM)
• Sasaran pemupukan : 4 T ( Tepat jenis, dosis, waktu dan metode)• Dosis pupuk 
  ditentukan berdasarkan umur tanaman, hasil analisa daun,   jenis tanah, 
  produksi tanaman, hasil percobaan dan kondisi visual tanaman.• Waktu 
  pemupukan ditentukan berdasarkan sebaran curah hujan.




 E. Waktu Dan Frekwensi Pemupukan
Waktu Pemupukan
• Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan.• 
  Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.• Pupuk   Dolomite Halus Panji diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk 
  memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti    oleh MOP 
  (KCl) dan rea/Z A.• Jarak waktu penaburan Dolomit Halus PANJI dengan   
  Urea/Z   minimal 2 minggu.• Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 
  (dua) bulan.

Frekwensi Pemupukan
• Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah   pupuk, 
  dan umur - kondisi tanaman.• Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu 
  dilakukan dengan frekwensi   yang lebih banyak.• Frekwensi pemupukan yang 
  tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak   ekonomis dan mengganggu 
  kegiatan kebun lainnya.


MARKETING  & INFO :

Hery Sunardi / 0852 6591 8610
email : hery.sunardi@hotmail.com

Danny Liangga / 0852 0762 9988
email : dannyliangga@rocketmail.com

Deni Alisandi Siregar/ 0813 7522 9955

Tidak ada komentar:

Posting Komentar