Moulting adalah proses pergantian cangkang pada udang (crustacea)
dan terjadi ketika ukuran daging udang bertambah besar sementara eksoskeleton
tidak bertambah besar karena eksoskeleton bersifat kaku, sehingga untuk
menyesuaikan keadaan ini udang akan melepaskan eksoskeleton lama dan membentuk kembali
dengan bantuan kalsium. Semakin
baik pertumbuhannya semakin sering udang berganti cangkang. Inilah yang
kemudian dikenal sebagai pertumbuhan.
Mineral dalam tubuh udang berperan dalam pembentukan
jaringan, proses metabolisme, pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan
osmisis cairan tubuh dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca (Calcium)
dan P (Fosfor/Phosphor) yang
optimum. Kelebihan mineral
dalam tubuh akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi
udang.
Ada 2 hal terpenting dalam proses molting yaitu;
1. Melunaknnya lapisan kutikula yang lama yang terlepas dari
epidermisnya
2. Pertumbuhan kutikula baru yang menggantikan kutikula lama
dan diawali dengan
pembentukan lapisan tipis
dan elastis yang memungkinkan
pemanjangan tubuh
sebagai tanda
pertumbuhan
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan molting bergantung pada jenis dan
umur udang. Nafsu makan udang mulai menurun pada 1-2 hari sebelum molting dan
aktivitas makannya berhenti total sesaat akan molting. Persiapan yang dilakukan
udang sebelum molting yaitu menyimpan cadangan makanan berupa lemak di dalam
kelenjar pencernaan (hepatopankreas).
Moulting pada udang ditandai dengan seringnya udang muncul ke permukaan air sambil meloncat-loncat. Gerakan ini bertujuan untuk membantu melonggarkan kulit luar udang dari tubuhnya. Gerakan tersebut merupakan salah satu cara mempertahankan diri karena cairan molting yang dihasilkan dapat merangsang udang lain untuk mendekat dan memangsa (kanibalisme). Pada saat moulting berlangsung, otot perut melentur, kepala membengkak, dan kulit luar bagian perut melunak. Dengan sekali hentakan, kulit luar udang dapat terlepas.
Udang mempunyai kerangka luar yang tidask elastis , karena
itu jika tumbuh harus harus membuang kulit luarnya dan menggantinya dengan
kulit baru.
Proses penggantian kulit berlangsung secara periodik dan lebih
sering menjelang udang dewasa.
Kulit udang terdiri dari unsur kalsium dan kapur
karena itu ketersedian kalsium dalan air kolam sangat mendukung proses penggantian kulit (molting) terutama
bagi udang muda yang mengalami proses pertumbuhan.
Proses moulting ini menghasilkan
peningkatan ukuran tubuh dan setelah
kulit luarnya keras, ukuran tubuh udang tetap sampai pada siklus moulting
berikutnya.
Kalsium / Calcium merek PANJI S1000 (800 mesh) dapat mencukupi kebutuhan kalsium udang pada saat moulting
( penggantian cangkang)dan kebutuhan kalsium pada ikan . Kalsium
merek PANJI S 1000 memiliki ukuran kehalusan 800 mesh dan kandungan kalsium 96,8
% berdasarkan hasil uji Laboratorium Penguji Badan Riset dan Standarisasi
Industri Medan.
Keunggulan Kalsium S1000 PANJI:
1.
Mempertahankan integritas sel dan keseimbangan asam-basa
2. Sangat mudah
larut dalam air dan sebagai komponen utama
serta
mencukupi kebutuhan
kalsium pada udang pada saat moulting
3. Mencukupi
kebutuhan kalsium pada pembentukan cangkang pada udang
dan menguatkan
sisik ikan dalam masa pertumbuhannya
4. Sebagai komponen utama
pembentuk kerangka tubuh, gigi, kulit, tulang dan sisik ikan
5. Membantu
penyerapan vitamin B12 dan menjaga keseimbangan osmotik
6. Membantu kontraksi dan
relaksasi otot, transmisi impuls syaraf, pembekuan dan
pengentalan darah
Pemberian Kalsium dilakukan setelah
ikan/udang dipelihara selama 2 bulan dengan cara
Kalsium S1000 Panji disebar langsung
secara merata ke dalam petakan air tambak.
MARKETING
& INFO :
Hery Sunardi / 0852 6591 8610
email : hery.sunardi@hotmail.com
Danny Liangga / 0852 0762 9988
Deni Alisandi Siregar/
0813 7522 9955
Tidak ada komentar:
Posting Komentar