Kualitas pakan umumnya dapat dihitung secara cepat melalui kecukupan kandungan protein dan energi. Meskipun demikian, produktivitas ayam yang optimal ditentukan pula oleh kecukupan nutrisi lain, salah satunya mineral. Dan mineral yang paling dibutuhkan oleh ayam petelur adalah kalsium (Ca) dan fosfor (P).
Kebutuhan Ca dan P
Mineral Ca dan P berperan dalam tubuh ayam petelur sebagai penyusun kerangka tubuh (tulang) dan kerabang telur. Pada Tabel 1 tercantum jumlah kebutuhan Ca dan P sejak fase starter hingga layer (masa produksi). Dari Tabel 1 terlihat bahwa pola kebutuhan Ca di fase starter dan layer lebih tinggi dibandingkan fasegrower. Sedangkan untuk P, kebutuhannya paling tinggi terjadi di fase starter kemudian akan menurun seiring bertambahnya umur ayam.
Ca dan P pada dasarnya bekerja secara bersama-sama dalam menyusun tulang dan kerabang telur. Hanya saja dalam pembentukan kerabang, mineral Ca lebih banyak kebutuhannya dibanding P, karena sekitar 40-60% kerabang telur tersusun atas Ca. Ca dan P juga bekerja sama dengan vitamin D agar proses penyerapan keduanya bisa berjalan optimal. Jika asupan vitamin D kurang, maka Ca dan P tidak seluruhnya mampu diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ayam.
Yang juga penting diperhatikan dalam pemberian Ca dan P ialah mengenai imbangan kebutuhannya di dalam tubuh. Untuk ayam petelur fase starter hingga grower, perbandingan Ca : P sebesar 2-2,5 : 1. Untuk fasepre-layer perbandingannya 5 : 1, dan ketika fase layer naik menjadi 9-12 : 1 (Tabel 1). Apabila kandungan Ca di dalam pakan melebihi kebutuhan standarnya, maka akan mempengaruhi penyerapan mineral lain seperti Mg, Mn, dan Zn sehingga tidak optimal.
Saat fase starter dan grower, Ca dan P yang terkandung dalam pakan akan diabsorpsi (diserap) oleh saluran pencernaan dan dideposisikan ke dalam tulang/kerangka. Oleh karena itu, jika asupan Ca dan P tidak mencukupi kebutuhan ayam, maka dampak yang biasanya terjadi ialah pertumbuhan kerangka lambat dan berkolerasi terhadap pertumbuhan berat badan yang rendah.
Lain halnya ketika fase layer, dimana untuk membentuk kerabang telur, Ca dan P diambil langsung dari dalam darah (yang berasal dari penyerapan Ca dan P di usus). Pada kondisi tertentu, misalnya ketika jumlah Ca dalam darah sedikit, maka tubuh akan mengambil cadangan Ca dari kerangka. Setelah selesai diambil, kerangka tersebut akan di reformulasi (dibentuk kembali) dengan suplai Ca dan P dari pakan berikutnya. Dengan demikian, jika ayam mengalami kekurangan Ca dan P dari asupan pakan, maka kerabang telur yang terbentuk akan lebih tipis. Dan apabila kondisi kekurangan mineral ini terjadi terus-menerus, maka dampak lainnya yang akan muncul ialah terjadi kelumpuhan pada ayam, atau di lapangan biasa disebut dengan kasus lelah kandang (cage layer fatigue).
Sumber Ca dan P
Bahan baku pakan ayam sumber Ca dan P secara umum ada yang berasal dari bahan organik (alami) maupun anorganik. Yang tergolong bahan organik di antaranya tepung batu (limestone), kulit kerang, dan tepung tulang. Sedangkan yang tergolong anorganik contohnya dikalsium fosfat (DCP) dan monokalsium fosfat (MCP).
- Tepung batu (limestone)Tepung batu terbuat dari penggilingan batu kapur (Calcium Carbonate). Warnanya bervariasi mulai dari kehitaman, biru, sampai putih. Batu yang berwarna putih sampai biru biasanya mengandung Ca yang tinggi. Sedangkan batu yang berwarna biru tua sampai kehitaman mengandung mineral besi (Fe) dan magnesium (Mg) yang tinggi. Tepung batu memiliki kandungan Ca sekitar 34% dan dapat dicerna dengan baik oleh ayam.
- Tepung kulit kerangKulit kerang merupakan bahan sumber mineral, terutama Ca, yang berasal dari kulit hewan laut (kerang) yang telah mengalami proses penggilingan. Kandungan karbonat (CaCO3) pada tepung kulit kerang lebih tinggi daripada tepung tulang, yaitu sekitar 35%.
- Tepung tulangTepung tulang merupakan limbah hasil penggilingan tulang yang telah diekstrak gelatin atau kolagennya. Tepung tulang berbentuk serpihan coklat dengan tekstur kasar dan aroma khas seperti daging sapi. Tulang yang akan dijadikan tepung adalah tulang ternak dewasa (sapi, kerbau, babi, domba, kambing, dan kuda) yang berasal dari RPH (Rumah Potong Hewan). Tepung tulang dijadikan sebagai salah satu bahan pakan sumber mineral Ca dan P, serta mineral mikro lainnya. Menurut Murtidjo (2001), tepung tulang selain dijadikan sumber mineral juga mengandung asam amino dan protein. Kandungan Ca pada tepung tulang sekitar 24%.
- DCP (dikalsium fosfat)DCP merupakan suplemen yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber mineral P untuk pakan ayam petelur. Umumnya DCP ini berbentuk serbuk atau granula berwarna putih, hingga putih keabuan dan tidak memiliki bau yang spesifik. DCP sebenarnya bisa dibuat dari batuan mineral (batuan fosfat) alami yang diperoleh melalui proses pemanasan terlebih dahulu untuk menghilangkan zat beracun di dalamnya. Namun saat ini, batuan fosfat alami cukup sulit didapatkan, sehingga mulai banyak yang memproduksi DCP dari berbagai kombinasi reaksi kimia. DCP merupakan bahan yang telah dimurnikan sehingga penyerapan Ca dan P-nya mudah dan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan sumber mineral yang lain.
sumber :
https://info.medion.co.id/index.php/component/content/article/1-tata-laksana/1656-suplementasi-kalsium-dan-fosfor-pada-ayam-petelur
PT. PANJI WIRA SURYA MANDIRI memproduksi
calcium carbonate dan dolomit merek PANJI dan GK dengan berbagai tingkat
kehalusan (mesh) yang dibutuhkan industri, pertanian dan peternakan .
Kami menyediakan Kalsium merek GK untuk kebutuhan pakan ternak dengan tingkat kehalusan yang dibutuhkan sebagi campuran pakan ternak ayam :
1. Tipe 06/07,
ukuran = 3 milimeter
2. Tipe 05/06,
ukuran = 2 milimeter
3. Tipe 04, ukuran = 3 - 4 milimeter
MARKETING & INFO :
Hery Sunardi / 0852 6591 8610
email : hery.sunardi@hotmail.com
Danny Liangga / 0852 0762 9988
email : dannyliangga@rocketmail.com
Deni Arisandi Siregar/ 0813 7522 9955
Tidak ada komentar:
Posting Komentar